Selasa, 16 April 2013

Proposal Ilmiah


A.    JUDUL PENELITIAN
Analisis Segmentasi Targeting dan Positioning Pada Rumah Makan Gemboel

B.     PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dan perubahan lingkungan yang cepat, menyebabkan perusahaan harus terus memantau keadaan pasar dan menyesuaikan diri terhadap perubahan pasar. Terlebih wirausaha warung makan, harus pandai mengatur strategi guna untuk meningkatkan income dalam usahanya.
Beragam bisnis rumah makan sudah menjamur dan mudah dijumpai. Rumah makan Gemboel misalnya, yang menyediakan hidangan yang bertempat di lingkungan sekolah dengan mayoritas anak remaja. Namun faktor yang menjadi pertimbangan utama konsumendalam memilih restoran dan rumah makan tersebut adalah produk, pelayanan, dan promosi.
Produsen harus pandai mengatur strategi pemasaran, yaitu melakukan segmentasi, targeting dan hal utama adalah penerapan positioning, agar konsumen menanamkan brand yang ditawarkan untuk kembali menikmati kondisi pasar yang ditawarkan.
Berdasarkan atas fenomena yang terjadi dan latar belakang penulis mengangkat objek ini untuk diteliti seperti yang telah beberapa diuraikan, sangatlah menarik untuk dapat mengetahui dan mempelajari bagaimana segmentasi, targeting dan  pengaruh positioning terhadap kepuasan konsumen RUMAH MAKAN GEMBOEL untuk diteliti lagi lebih lanjut. Berdasarkan kondisi dan fenomena tersebut, maka penelitian yang kami angkat ini mengambil judul “ANALISIS SEGMENTASI TARGETING DAN POSITIONONG PADA RUMAH MAKAN GEMBOEL”

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah pokok yang hendak didiskripsikan adalah:
1.                  Bagaimana Rumah Makan Gemboel dalam menetapkan strategi pemasaran, yaitu dalam segmentasi, targeting dan positioning?

TUJUAN PENELITI AN
1.              Mengetahui dan menganalisis strategi pemasaran yaitu dalam segmentasi, targeting dan positioning pada Rumah Makan Gemboel.

MANFAAT PENELITIAN
1.      Penulisan ilmiah ini diharapkan menjadi suatu referensi untuk membuka wawasan para pembaca bagaimana menciptakan positioning setelah melakukan segmentasi dan targeting.

BATASAN MASALAH
Dalam penulisan ilmiah, penulis membatasi pada bagaimana penerapan segmentasi targeting dan positioning  yang digunakan pada Rumah  makan Gemboel dalam meningkatkan penjualan

C.    TINJAUAN PUSTAKA
a.      Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan factor vital sebagai strategi perusahaan dalam menjalankan usahanya, yang terutama berhubungan dengan konsumen. Kata pemasaran sendiri berasal dari kata pasar, atau bisa juga diartikan dengan mekanisme yang mempertemukan permintaan dan penawaran.

Menurut Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Menurut Kotler ( 2002 ) Pemasaran adalah proses social yang didalamnyaa individu dan kelompok mendapatkan apa yang meraka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produks yang bernilai dengan pihak lain .
Dari definisi tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran  merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi. Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin mendapatkan tanggapan yang baik dari konsumen. Perusahaan harus secara penuh tanggung jawab tentang kepuasan produk yang ditawarkan tersebut. Dengan demikian, maka segala aktivitas perusahaan, harusnya diarahkan untuk dapat memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan untuk memperoleh laba.

b.      Konsep Pemasaran

Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan. Dalam pemasaran, dibutuhkan konsep pemasaran (marketing concept). Konsep pemasaran tersebut dibuat dengan menggunakan tiga faktor dasar yaitu:
1. Saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada konsumen/ pasar.
2. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan, dan bukannya volume untuk kepentingan volume itu sendiri.
3. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan diintegrasikan secara organisasi.
Menurut Swastha dan Irawan, (2005) mendefinisikan konsep pemasaran sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Bagian pemasaran pada suatu perusahaan  memegang peranan yang sangat penting dalam rangka mencapai besarnya volume penjualan, karena dengan tercapainya sejumlah volume penjualan yang diinginkan berarti kinerja bagian pemasaran dalam memperkenalkan produk telah berjalan dengan benar. Penjualan dan pemasaran sering dianggap sama tetapi sebenarnya berbeda.

c.       Perilaku Konsumen
Menurut Swasta ( 1992 : 9 ) .Prilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu-individu yang secara langsung terlibat dalam memdapatkan termasuk mempergunakan barang-barang dan jasa, keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut .
Menurut Peter J. Paul dan jerry C. Olson ( 2000 : 6 ) .Prilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara pengaruh dan kondisi prilaku dan kejadian di sekitar lingkungan di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam kehidupan mereka .
Dari dua jenis definisi di atas dilihat ada dua hal penting dari prilaku konsumen yaitu proses pengembalian keputusan dan kegiatan fisik yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatlkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa secara ekonomis. Dengan kata lain prilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku konsumen dalam arti tindakan-tindakan yang dilakukan untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.
d.      Segmentasi Pasar (Market Segmentation)
Segmentasi pasar merupakan suatu aktivitas membagi atau mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen atau memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup. Kotler (2003) menyatakan: “Market segmentation is the process of breaking a heterogeneous group of potential buyer into smaller homogeneous groups of buyer, that is with relatively similar buying characteristics or needs
Kotler, Bowen dan Makens (2002) menyatakan bahwa segmentasi dapat dilakukan berdasarkan variabelvariabel di bawah ini:
1.      Segmentasi geografis (geographic segmentation) 
Segmentasi geografis adalah segmentasi yang membagi pasar menjadi unit geografis yang berbeda-beda seperti negara, daerah otonomi, kota, iklim, atau kawasan pemukiman. 
2.      Segmentasi demografis (demographic segmentation)
Segmentasi demografis adalah segmentasi yang membagi pasar menjadi berbagai kelompok berdasarkan variabel seperti usia, jenis kelamin, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan. Faktorfaktor demografis paling sering dipakai sebagai dasar untuk mensegmentasi kelompok konsumen. Salah satu alasannya adalah kebutuhan, keinginan dan tingkat penggunaan konsumen berhubungan erat dengan variabel demografis. Alasan yang lainnya adalah bahwa variabel demografis lebih mudah diukur jika dibandingkan dengan jenis variabel lainnya. 
3.      Segmentasi perilaku (behavioral segmentation) 
Segmentasi ini mengelompokkan pembeli berdasarkan pengetahuan, sikap, tingkat penggunaan atas sebuha produk atau jasa, serta manfaat yang dicari oleh konsumen dalam membeli sebuah produk atau jasa. 
4.      Segmentasi psikografis (psychographic segmentation) 
Segmentasi ini membagi konsumen menjadi kelompok yang berbeda-beda berdasarkan karakteristik gaya hidup dan kepribadian konsumen. 

e.       Pengertian Targeting 
Targeting adalah proses mengevaluasi setiap daya tarik segmen kemudian memilih satu atau lebih karakteristik untuk dilayani. Targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar. Targeting atau menetapkan target pasar merupakan tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari targeting adalah target market (pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran. Kadang-kadang targeting juga disebut selecting karena marketer harus menyeleksi.
Dalam menetapkan target market perusahaan (targeting) dapat mempertimbangkan pola-pola, dapat dijelaskan sebagai berikut :
 (1) Diferensiasi segmen, bidang usaha yang membedakan segmen pasar sehingga perusahaan menyediakan kebutuhan produk berbeda untuk tiap segmen yang berbeda pula disesuaikan dengan kebutuhan tiap segmen dan memberikan berbagai varian dari produk yang ditawarkan.
(2) Undiferensiasi segmen, bidang usaha yang tidak membedakan segmen pasar.
(3) Consentrate marketing, spesifikasi usaha yang maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi melayani kebutuhan dalam kelompok tertentu karena tidak semua orang bisa menikmati produk yang tersedia.
 (4) Market coverage strategy, merupakan strategi yang dilakukan dengan menggunakan sistem membership serta produk tidak dijual bebas sehingga dapat memudahkan konsumen dan produsen.

f.       Positioning  (Market Positioning) 
Menurut Kotler (1997: 262): “Positioning is the act of designing the company’s offer so that it occupies a distinct and value placed in the target customer mind”
Sedangkan menurut Cravens (1991:255), keputusan pemilihan target pasar merupakan titik vokal dari strategi pemasaran itu sendiri dan menjadi dasar dalam menentukan tujuan dan pengembangan strategi.
Jadi positioning adalah usaha untuk menemukan suatu celah di benak konsumen agar konsumen mempunyai image yang khusus terhadap produk atau merk produk atau bahkan terhadap perusahaan.
            Dengan kata lain, positioning adalah tentang bagaimana suatu merek perusahaan dapat masuk dan menguasai benak pelanggan. Konsumen terlalu banyak dihadapkan dengan informasi tentang produk dan layanan.
Para pemasar dapat menggunakan 7 atribut penetapan posisi (Kotler, Bowen, Makens, 2002, p.344) di bawah ini:
v  Penetapan posisi berdasarkan atribut produk
v  Penetapan posisi berdasarkan manfaat tertentu yang ditawarkan bagi konsumen. 
v  Penetapan posisi berdasarkan penggunaannya 
v  Penetapan posisi berdasarkan siapa kelompok konsumen yang mungkin menjadi pemakai dari produk atau jasa perusahaan. 
v  Penetapan posisi berdasarkan pesaing (lebih baik dari posisi pesaing saat ini 
v  Penetapan posisi berdasarkan kategori produk 
v  Penetapan posisi berdasarkan mutu/ harga
Selanjutnya menurut Kotler (2005, p.339), seluruh strategi pemasaran harus dibangun berdasarkan tiga langkah utama dalam pemasaran bersasaran yaitu S TP yaitu Segmentation, Targeting dan Positioning.
 
D.    METODE PENELITIAN

1.      Jenis Penelitian
Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dalam  melakukan penelitian ini. Penelitian deskriptif hanya memaparkan situasi atau peristiwa, tidak mencari atau menjelaskan hubungannya dan tidak menguji  hipotesa atau membuat prediksi (Rahmat, 2001: 24).
Penelitian ini hanya menggali fakta-fakta yang ingin diketahui  kemudian dideskripsikan. Penelitian deskriptif umumnya bertujuan  mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat terhadap suatu populasi  atau daerah tertentu mengenai berbagai sifat dan faktor tertentu (Santoso, 2005: 29).
Tujuan dari metode deskriptif sendiri untuk mengungkapkan fakta yang sudah ada dan di deskripsikan sesuai fenomena. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, kutipan-kutipan data dari naskah wawancara maupun data tertulis dari arsip perusahaan untuk kemudian di analisis. Dengan hal itu peneliti tidak akan memandang bahwa sesuatu itu sudah demikian keadaannya, tetapi ada faktor-faktor yang menentukan.

2.      LOKASI PENELITIAN
Rumah Makan Gemboel
Jl. Lumbu Barat IVd no.266
Rawalumbu, Bekasi

3.      WAKTU PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2013

4.      TEKNIK PENGUMPULAN DATA
a.       Wawancara
Teknik wawancara adalah cara pengumpulan data dengan tanya  jawab secara mendalam kepada responden atau narasumber yang ditentukan untuk memperoleh info yang berhubungan dengan penelitian. Tanya jawab dalam penelitian ini berdasarkan pertanyaan (questionnaire) dalam interview guide yang disiapkan maupun yang diajukan secara spontan. Wawancara yang baik memerlukan syarat penting yakni terjadinya hubungan yang baik dan demokratis antara responden dengan pewawancaranya (Santoso, 2005:73).
Wawancara dilakukan secara mendalam (indepth interview), kegunaan  teknik wawancara adalah untuk mengumpulkan data primer tentang sarana pendukung dari wawancara yang dilakukan terhadap orang-orang yang berkepentingan di JogjaTV(Rahmat, 2001:59).
Adapun informan yang penulis tujuan untuk melengkapi dan mencari data-data penelitian yaitu pada:
a.) Nara sumber primer : merupakan pihak-pihak yang bertindak sebagai fokus utama dalam wawancara yang memberikan  informasi yang diperlukan tentang objek yang diteliti. Dalam hal ini yang merupakan narasumber primer adalah Pemilik Rumah  Makan Gemboel
1.) Pemilik : Ibu Sri Handayani
2.) Nara sumber sekunder : merupakan pihak yang bertindak sebagai  pelengkap dalam wawancara yang membantu penulis untuk  memahami objek penelitian. Dalam hal ini yang merupakan nara sumber sekunder adalah beberapa pelanggan pada Rumah Makan Gemboel.
b. Dokumentasi dan Rekaman Arsip
Teknik dokumentasi adalah cara pengumpulan data dan informasi dengan membaca dan mempelajari data yang bersifat dokumentatif yang diperoleh dari perusahaan guna melengkapi data dari wawancara pada penelitian.
a)      Agenda, kesimpulan-kesimpulan pertemuan, dan laporan-laporan peristiwa tertulis lainnya.
b)      Dokumen-dokumen administratif, proposal, laporan kemajuan, dan dokumen-dokumen intern lainnya.
c)       Penelitian-penelitian atau evaluasi-evaluasi resmi pada “situs” yang sama.
d)      Kliping-kliping baru dan artikel-artikel lain yang muncul di media massa (Yin, 2000: 104).

Rekaman arsip dapat menghasilkan informasi kualitatif dan dapat  dijadikan sumber penelitian yang relevan, data rekaman arsip:
a)       Rekaman layanan, seperti jumlah klien yang dilayani dalam suatu  periode waktu tertentu.
b)       Rekaman keorganisasian, seperti bagan dan anggaran organisasi pada periode waktu tertentu
c)      Peta dan bagan karakteristik geografis suatu tempat
d)     Daftar nama dan komoditi lain yang relevan
e)       Data survai, seperti rekaman atau data sensus yang terkumpul sebelumnya di sekitar “situs”
f)        Rekaman-rekaman pribadi, seperti buku harian, kalender, dan daftar nomor telepon (Yin, 2000: 107)

5.      TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Penulis menggunakan analisis kualitatif yaitu berupa uraian atau penjelasan dimana dalam uraian tersebut tidak diperlukan data yang berwujud angka. Analisis kualitatif dimaksudkan untuk menggambarkan keadaan dan hasil dari masalah yang diteliti. Oleh sebab itu analisa yang dilakukan adalah analisis data kualitatif yang mengacu pada positioning yang merupakan proses mengatur data, mengorganisasikan kedalam suatu pola, kategori dan suatu uraian dasar.
Penelitian ini berusaha mencari gambaran mengenai strategi segmentasi targeting dan positioning yang dilakukan oleh Rumah Makan Gemboel, mengemukakan bahwa teknik analisis data pada penelitian kualitatif terdiri dari tiga komponen, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan serta pengujian kesimpulan (Miles dan Huberman dalam Pawito, 2001: 104).
a.       Reduksi Data
Reduksi data melalui beberapa tahap, yaitu:
·         Tahap pertama adalah melibatkan langkah-langkah editing, pengelompokan, dan meringkas data. 
·         Tahap kedua , peneliti menyusun kode-kode dan catatan-catatan (memo) mengenai berbagai hal termasuk yang berkenaan dengan aktivitas serta proses-prose sehingga peneliti dapat menemukan tema-tema, kelompok-kelompok dan pola-pola data
·         Tahap ketiga, peneliti menyusun rancangan konsep-konsep (mengupayakan konseptualisasi) serta penjelasan-penjelasan berkenaan dengan tema, pola atau kelompok-kelompok data bersangkutan (Pawito, 2001: 105-106).
b. Penyajian Data.
Penyajian data adalah melibatkan langkah-langkah mengorganisasikan data, yakni menjalin (kelompok) data yang satu dengan (kelompok) data yang lain sehingga seluruh data yang dianalisis benar-benar dilibatkan dalam satu kesatuan karena dalam penelitian kualitatif data biasanya beraneka ragam perspektif dan terasa bertumpuk, maka penyajian data pada umumnya diyakini sangat membantu proses analisis (Pawito, 2001: 106).
b.      Penarikan dan Pengujian Kesimpulan.
Peneliti harus dapat mengimplementasikan prinsip induktif dengan mempertimbangkanpola-pola data yang ada atau kecenderungan dari displaydata yang telah dibuat. Pawito kembali menjelaskan mengenai penarikan kesimpulan serta pengujian kesimpulan, ada kalanya kesimpulan telah tergambar sejak awal, namun kesimpulan final tidak pernah dapat dirumuskan secara memadai tanpa peneliti menyelesaikan analisis seluruh data yang ada.
Data yang diperoleh dari hasil evaluasi akan menunjukkan bagaimana pelanggan tetap setia dalam menkmati menu di Rumah Makan Gemboel, sehingga diperoleh informasi mengenai segmentasi, targeting dan positioning. Selain membagi kelompok konsumen, Rumah Makan Gemboel juga menerapkan targeting dan  menanamkan citra Rumah Makan Gemboel pada pelanggan melalui menu yang disajikan, yang akan membuat pelanggan selalu mengingat identitas dan kesetiaan dalam menikmati Rumah Makan Gemboel.

E.     DAFTAR PUSTAKA

Sabtu, 13 April 2013

Egoiskah??


Egoiskah??
by : Anisa Maryati


Gejolak bathin menoreh nestapa
Dalam keegoisan..
Merubah bathin yang tenang menjadi semburat lemah.
Egois …
Inikah keegoisanku?
Sikap cemburu yang terlalu besar
Membangkitkan emosi untuknya
Sepertinya, kata maaf tidak mampi menstabilkan amarahnya

Gemercik hujan menyadarkanku
Untuk sabar dan tenang
Teringat pesan sahabat mudaku
“tersenyum untuk semua"
Meski nestapa menderaku
Akan ku lalu langkah ini
Seiring nafasmu

Perbedaan


Perbedaan
by : Anisa Maryati 
 
            Tuhan menciptakan segalanya secara berpasangan, siang malam, hitam putih, laki-laki perempuan dll. Tuhan juga menciptakan suatu perbedaan. Status, ras, etnis dan masih banyak lagi. Ada satu perbedaan yang sulit rasanya untuk disatukan, yaitu “agama”. Jatuh cinta dengan seorang yang memiliki status berbeda agama, sakit untuk dijalani. Bukan berarti tidak menghargai nikmatMU, bukan berarti menghindari pemberian kasihMU. Tapi sebuah agama adalah  tiang kokoh, yang tidak boleh dihancurkan.

            Berusaha  acuh dalam hal perbedaan ini, bukan berarti acuh untuk menghargai. Tapi acuh untuk memiliki dalam ikatan cinta. Cinta bisa saling memberi tanpa harus memiliki, mungkin dalam ikatan persahabatan yag tetap toleran.

Begitu indah mempelajari dan memahami status perbedaan. Tidak ada kata menyesal “mengapa kita dipertemukan” tapi rasa syukurlah yang pantas terucap, karena Tuhan telah mengizinkan untuk saling memberi warna keagungan. Mungkin tanpa perbedaan, hidup manusia tidak lengkap, tidak saling mengisi. Alhamdullilah dan Puji Tuhan selalu kami ucapkan.