A.
Pengertian
Resensi
Resensi jika
dari bahasa Latin, revidere (kata kerja) atau recensie.Artinya “melihat kembali, menimbang, atau menilai.” Tindakan meresensi
mengandung “memberikan penilaian,
mengungkapkan kembali isi pertunjukan, membahas, dan mengkritiknya.”
Dalam buku Bahasa dan
Sastra Indoneisa (yang ditulis Euis Sulastri dkk) Istilah
resensi berasal dari bahasa Belanda, resentie, yang berarti kupasan atau
pembahasan. Jadi, pengertian
resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, atau drama yang
biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau majalah.
Pada Kamus Sinonim Bahasa Indonesia disebutkan
bahwa resensi adalah pertimbangan, pembicaraan,
atau ulasan buku. Akhir-akhir ini, resensi buku lebih dikenal
dengan istilah timbangan buku.
Apa sih tujuan Resensi Buku itu?
Tujuan resensi adalah
memberi informasi kepada masyarakat akan kehadiran suatu buku, apakah ada hal
yang baru dan penting atau hanya sekadar mengubah buku yang sudah ada.
Kelebihan dan kekurangan buku adalah objek resensi, tetapi pengungkapannya
haruslah merupakan penilaian objektif dan bukan menurut selera pribadi si
pembuat resensi. Umumnya, di akhir ringkasan terdapat nilai-nilai yang dapat
diambil hikmahnya.
Pembuat resensi disebut resensator. Sebelum membuat resensi,
resensator harus membaca buku itu terlebih dahulu. Sebaiknya, resensator memiliki
pengetahuan yang memadai, terutama yang berhubungan dengan isi buku yang akan
diresensi.
Ada beberapa syarat untuk meresensi (membuat
resensi) buku
1.
Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.
2.
Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang,
atau
hal yang berhubungan dengan tema atau isi
3.
Ada ulasan singkat terhadap buku tersebut.
4.
Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat itu ditujukan.
Resensi
adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu
buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD. Tujuan resensi
adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu
patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak. Yang akan kita bahas
pada buku ini adalah resensi buku. Resensi buku adalah ulasan sebuah buku yang
di dalamnya terdapat data-data buku, sinopsis buku, bahasan buku, atau kritikan
terhadap buku.
Ada yang berpendapat bahwa minimal ada tiga jenis resensi buku.
1. Informatif, maksudnya, isi dari resensi hanya secara singkat dan umum dalam
menyampaikan keseluruhan isi buku.
2. Deskriptif, maksudnya, ulasan bersifat detail pada tiap bagian/bab.
3. Kritis, maksudnya, resensi berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu
pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam
menilai isi buku.
Namun, ketiga jenis resensi di atas tidak baku. Bisa jadi resensi jenis
informatif namun memuat analisa deskripsi dan kritis. Alhasil, ketiganya bisa
diterapkan bersamaan.
B. Unsur-unsur Resensi
Daniel Samad (1997: 7-8) menyebutkan unsur-unsur resensi adalah sebagai
berikut:
1. Membuat judul resensi
Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti
tulisan, tidakharus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah
resensi selesai. Yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan
isi resensi.
2. Menyusun data buku
Data buku biasanya disusun sebagai berikut:
a. judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian,
tuliskan judul aslinya.);
b. pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting
seperti yang tertera pada buku.);
c. penerbit;
d. tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa);
e. tebal buku;
f. harga buku (jika diperlukan).
3. Membuat pembukaan
Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:
a. memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi
apa saja yang diperoleh;
b. membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang
sendiri maupun oleh pengarang lain;
c. memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;
d. memaparkan keunikan buku;
e. merumuskan tema buku;
f. mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;
g. mengungkapkan kesan terhadap buku;
h. memperkenalkan penerbit;
i. mengajukan pertanyaan;
j. membuka dialog.
4. Tubuh atau isi pernyataan resensi buku
Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:
a. sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis;
b. ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya;
c. keunggulan buku;
d. kelemahan buku;
e. rumusan kerangka buku;
f. tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit);
g. adanya kesalahan cetak.
Contoh Resensi Buku
Judul Buku
: Loretta
Pengarang
: Vanny Chrisma W.
Penerbit
: Flashbooks
Cetakan
: I, November 2011
Tebal buku :
406 halaman
Novel ini berisi tentang sebuah kehidupan yang
keras yang dialami olah seorang gadis kecil yang dengan sangat terpaksa harus
memakan bara-bara sebuah kehidupan, yang kita pun belum tentu dapat
menjalaninya, menjadi sebuah inspirasi kehidupan agar kita tak mudah menyerah,
wajib di baca untuk orang-orang bermental tempe (lemah) yang selalu merasa
hidupnya yang sangat menderita di saat masih bias memakan nasi putih dengan
lauk pauknya di temani dengan ayah dan ibunya, namun merasa ia masih
kekurangan, sungguh orang-orang seperti itu harus membacanya.
Dapat dikuti dari beberapa isi didalam
buku ini seperti kata-kata Loretta kepada kakek masengga saat ia ber kata “ aku
suka mengambar namun hanya ada dua warna yang kusukai hitam dan putih” kata
kata yang dijelaskannya kepada kakek masengga karena hidup hanyalah hitam atau
putih, dan kakek masengga tersenyum dan pura-pura tidak tau artinya, seorang
anak kecil yang dijual ayah untuk menjadi pelayan pribadi yang berumur blum
genap 14 tahun memberi pilosopi kepada kakek tua yang umurnya sudah hamper 4
kali umurnya.
Atau
pun mungkin ada satu kata yang membuat saya sendiri takjub saat membaca nya,
ketika LORETTA bertanya pada kakek Masennga " apa arti dari kaligrafi ini
kek? " , kakek masengga menjawab nya dengan penuh rasa percaya " itu
artinya Cintailah kekasihmu dengan sewajarnya saja, karena bukan tidak
mungkin ia akan menjadi seterumu. Dan bencilah seteru mu dengan sewajarnya,
karena bisa saja dia menjadi kekasihmu"
Didalam buku ini pun juga terdapat beberapa
puisi dan syair-syair yang menghanyutkan dan mengores di hati, contoh puisi
yang ter dapat pada halaman 13,
Kau kenal diriku saat aku tak kenal driku
Dan ketika aku kehilangan dirimu kau temukan
aku.
Kapan pun hal buruk terjadi
Dan kulupa hal baik yang kupunya,
Kau bantu mengingatkanku.
Kuceritakan kegembiraanku kepada mu.
Kegembiraan ku bertambah.
Kuceritakan kesedihanku, semua itu leyap.
Dan ketika aku ingin berhenti
Kaumembuatku tetap berjalan,
Sedikit demi sedikit.
Sampai selesai.
Persahabatan adalah sebuah seni dan kau telah
membuat
Tindakan persahabatan sebagai maha karyamu
Kutahu karena aku berani menghadapi ngilunya
dingin karena kau ada
Tuk menghangatkan hati ku.
Moma…..
Sebuah puisi yang ia berikan untuk
satu-satunya sahabatnya yang sangat setia, yang tak pernah meminta apapun yang
tak penah meningalkanya apa lagi menyusahkannya, Moma adalah seekor kucing yang
tanpa sengaja ditemuinya dan terus menerus mengikutinya sempai kemanapun
loretta berjalan tak mengenal lelah atau pun letih.
Ya Loretta itu hanyalah seorang gadis kecil
penyemir sepatu dan dan tak kadang berubah propesi menjadi pencuri, tentu bukan
karena tampa alas an, ayah yang pemabuk berat penjudi dan tukang main perempuan
ta kenal lelah menghantam tubuh Loretta dengan sabuk yang ia kenakan tak cukup
hanya berbekas merah bahkan hingga mengeluarkan darah, ya tentu bukan alan
pertama untuknya untuk menjadi pencuri, uangnya menyemir sepatu selalu
digunakannya untuk membayar rumah sakit ibunya yang terbaring lemah karena
koma, ya tentu tak masuk akal seharusnya ayahnya yang membayar rumah sakit itu
tapi apa dikata sedangkan ayahnya saja tak punya kerjaan untuk minum minuman
keras dan berjudi saja ia harus memeras Loretta sampai kering tak bersisa, jika
Loretta tak memberikan uang hasil dari menyemir dan mencurinya ya tentu saja
cambukan cambukan seperti mencabuk budak untuk berkerja, tentu Loretta
kewalahan untuk mencari uang untuk ibunya dan untuk menghidar dari amukan
ayahnya.
Loretta selalu menangis didalam hatinya
bagaimana ia harus belajar indahnya tersenyum di saat hidupnya bagai ikan di
atas pengorengan, ia pun mendatangi ayahnya dengan sempat berkelahi hebat ia
berkata pada ayahnya “ aku akan lakukan apapun agar ibu dapat kembali sehat dan
hidup walau pun harus di tukar dengan nyawa ku” ayahnya terdiam terasa tak
dapat berbicara saat mendengar kata dari anak satu-satunya hasil buah cintanya
dengan istrinya yang terbaring koma sperti mayat dan tak berharga untuknya,
lalu tanpa banyak kata ia mengemas baju Loretta dan berkata “ikuti aku”,
Loretta tak bertanya dan langsung ikut saja dalam hatinya berkata “apa aku akan
dijadikan pelacur atau di buangnya karena ia lelah melihatku….?”.
Tak cukup sampai disitu begitu banyak bahkan
cerita yang menakjubkan untuk di simak dalam novel ini yang akan segera
membuatmu merasamenjadi manusia paling bahagia di dunia ini sampai terasa
terbang kelangit ke tujuh, dan akan segera bersukur dan berdoa agar tak ada
yang mengalami nasip seburuk itu.
Cerita di novel ini termasuk cerita fiksi
karena cerita yang tergambar begitu rumitnya perjalanan hidup Loretta masihlah
sebuah mimpi dari anak tuan masengga yang sedang pingsan karena obat bius yang
diberikan doctor untuk memudakannya dalam masa persalinan, yang tak lama di
ruangan sebelah lahir jua lah bayi bernama Loretta, apakah semua mimpi yang
tergambar oleh anak tuan masengga akan menjadi sebuah kenyataan, novel ini baik
dikonsumsi untuk remaja dan dewasa yang mulai merasakan problema hidup.
Keunggulan buku ini ia lah tata
bahasanya yang dapat dipahami dengan mudah, ceritanya yang tak rumit untuk
dimengerti, cerita yang membuat pembaca akan sanggat penasaran untuk membacanya
hingga selesai, puisi, syair dan pilosopi kehidupan yang begitu menyentuh jiwa
yang tersusun begitu indah, sedangkan kelemahan yang tergambar hanyalah setelah
slesai membaca akan membuat orang yang membaca akan sangat penasaran untuk
mengetahui keterusanya semua cerita yang tergambar hanyalah mimpi dan sangat
ingin tahu kebenarannya dan membuat sangat penasaran karena tak ada lembar
selanjutnya yang dapat di baca membuat cerita sedikit mengantung.
Dengan ini novel berjudul Loretta ini akan membuat orang yang membaca terinspirasi tentang sebuah kehidupan yang berat, kisahnya yang sangat menyayat menjadi sebuah senjata ampuh sebuah novel untuk dibaca, tentu harus berdampak positif.
Akhir resensi saya katakan : Hargai seseorang yang mungkin ada disamping kalian, jangan kalian sia-siakan, dan jalani hidup sebagai mestinya, teruslah raih segala yang ada dalam fikiran kalian, terus berfikiran positif, niscaya dengan semua yang kita lakukan itu, kita akan mendapatkan kebahagiaan.
Loretta adalah gadis kecil yang sangat meng-inspirasi kita semua, dia mampu membuat jantung berdegup kencang, hati penasaran, dan tangisan mungkin tak dapat terbendung.
sumber :