Anisa Maryati
10210874
3ea13
Aku tersenyum saat memandang frame kayu dengan gambar
genik dengannya. Menikmati semilir angin dengan merebahkan tubuh ke kasur. Melintas
senyumnya yang tak pernah musnah dari bayang semu. Mengingat seminggu lalu aku mengantarnya ke sebuah bandara
Jakarta. Mengizinkannya pergi demi pendidikan di luar pulau.
Gemercik hujan yang membuat kedua
telapak tangan kaku karena dinginnya. Ku balut tubuh dengan selimut, mencoba
memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa. Perlahan air mata jatuh,
sebagai pembuktian aku merindunya.
Berharap dentingan waktu cepat
berlalu, agar kami bisa bersama dan menikmati indahnya taman remaja di Jakarta.
Cepatlah pulang Ibam, aku menunggu kepulanganmu di tanah Jawa ini, jangan
biarkan hatimu terbagi, ingatlah aku yang merindumu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar