Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap
Steak obonk
BAB I
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kemajuan
ilmu dan teknologi, serta keadaan ekonomi yang semakin membaik dapat
menyebabkan perubahan pada pola konsumsi dan cara makan masyarakat. Menurut
Galler dalam Sinaga (2003), perubahan pada pendapatan menyebabkan
meningkatnya kekayaan yang membawa
perubahan
pada pola makan seseorang dan akan semakin banyak orang yang mengkonsumsi
pangan berorientasi pada kesenangan. Selain itu, perubahan gaya hidup,
kesibukan masyarakat di kota besar dengan pekerjaan sehari-hari yang banyak
menyita waktu dan jam kantor yang semakin meningkat telah
menyebabkan
tidak mempunyai waktu cukup untuk menyiapkan makanan.
Hal
ini menyebabkan perkembangan kebiasaan makan di luar rumah. Perubahan perilaku
makan dari sebagian masyarakat dapat mempengaruhi timbulnya tuntutan akan
pemenuhan kebutuhan pangan yang bermutu, harga terjangkau dan praktis. Hal ini
akan menjadi daya tarik bagi pemilik modal untuk mengembangkan usaha pelayanan
makanan, yaitu restoran. Keadaan yang demikian juga terjadi pada masyarakat di
Kota Bekasi dan sekitarnya, sehingga menyebabkan meningkatnya permintaan
terhadap usaha yang menyediakan makanan siap santap, yaitu restoran. Hal
tersebut menjadikan prospek usaha makanan dalam bentuk restoran di Kota Bekasi
cukup menjanjikan untuk dikembangkan.
Peningkatan
jumlah restoran yang ada di Kota Bekasi menimbulkan persaingan yang kuat
diantara para produsen. Produsen harus melakukan strategi pemasaran yang baik
untuk memenangkan persaingan. Restoran merupakan saluran pemasaran yang
berhubungan langsung dengan konsumen. Hal ini menyebabkan produsen harus
berorientasi kepada konsumen dengan cara menyediakan barang dan jasa sesuai
dengan harapan konsumen, yang pada akhirnya dapat memuaskan konsumen. Kepuasan
konsumen
berdampak pada pembelian ulang, sehingga konsumen tersebut akan menjadi
pelanggan sebuah restoran.
Kepuasan
maupun ketidakpuasan pelanggan menjadi topik yang hangat dibicarakan pada
tingkat internasional atau global dan nasional. Kepuasan pelanggan ditentukan
oleh mutu pelayanan dan mutu produk yang dikehendaki pelanggan, sehingga
jaminan mutu menjadi prioritas utama bagi
setiap restoran sebagai tolak ukur
keunggulan daya saing restoran. Menurut Supranto dalam Ergandia (2006),
pengertian kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan merupakan perbedaan antara
harapan dan kinerja yang dirasakan. Jadi, pengertian kepuasan berarti bahwa
kinerja suatu produk dan pelayanan
sekurang-kurangnya sama dengan yang
diharapkan. Pelanggan memang harus dipuaskan, sebab bila tidak puas akan
meninggalkan restoran dan menjadi pelanggan pesaing. Hal ini akan mengakibatkan
penurunan penjualan dan dapat menurunkan laba, bahkan terjadi kerugian. Tingkat
kepuasan pelanggan tergantung pada mutu suatu produk dan mutu pelayanan.
Komponen mutu produk sangat penting untuk dikaji, sehingga dapat diketahui
bagaimana pelanggan mendefinisikan suatu produk.
Restoran
merupakan bentuk perdagangan eceran. Keberadaan restoran sangat penting sebagai
suatu wadah dalam memasarkan produk makanan jadi. Konsumen memiliki kebebasan
dalam memilih restoran. Oleh karena itu, restoran tidak hanya menyajikan
makanan bermutu, tetapi kinerja
restoran juga harus bermutu.
Berdasarkan hal tersebut, maka citra restoran ditentukan oleh mutu atribut
restoran di mata pelanggannya. Respon konsumen terhadap kinerja restoran perlu
diketahui, sehinggarestoran tersebut dapat meningkatkan mutu kinerja. Mutu
kinerja restoran yang dapat memuaskan pelanggannya akan berdampak pada
pembelian ulang oleh pelanggan tersebut. Kepuasan juga akan berdampak pada
meningkatnya citra perusahaan di mata pelanggan, sehingga akan
menimbulkanrekomendasi terhadap orang lain yang belum menjadi pelanggan
restoran tersebut. Situasi ini pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan
restoran dan mempertahankan keunggulan kompetitifnya.
1.2. Perumusan Masalah
Konsumen adalah seseorang yang harus
dilayani dengan baik, sehingga memberikan keuntungan bagi sebuah usaha.
Kepuasan konsumen merupakan indikator keberhasilan kinerja pelayanan sebuah
usaha. Umar (2005) mengatakan bahwa kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan
konsumen setelah membandingkan dengan harapannya. Seorang pelanggan jika merasa
puas dengan nilai yang diberikan oleh produk atau jasa, maka besar kemungkinan
untuk menjadi pelanggan dalam waktu lama. Peningkatan jumlah restoran
menyebabkan persaingan yang semakin ketat diantara restoran tersebut. Para
pengusaha restoran harus menitikberatkan perhatiannya kepada konsumen dengan
mengetahui dan memenuhi keinginan dan harapan konsumen agar dapat memenangkan
persaingan. Konsumen yang datang ke restoran tidak hanya melakukan aktivitas
makan. Saat ini konsumen juga membeli suasana dari restoran tersebut. Konsumen
dapat menghabiskan waktu dalam restoran bersama dengan keluarga dan kerabat.
Berbagai aktivitas yang dapat dilakukan diantaranya bertukar pikiran dan
sosialisasi, bahkan melakukan kesepakatan bisnis. Oleh karena itu, restoran
harus menyajikan kinerja yang bermutu.
Restoran
Steak Obonk cabang Hasibuan, Bekasi adalah salah satu restoran yang
sedang berkembang di wilayah Bekasi. Pengembangan usaha yang dilakukan dan
letak restoran Steak Obonk cabang Hasibuan, Bekasi pada daerah
strategis, yang berada dekat dengan pusat perbelanjaan. Hal ini
menyebabkan tim manajemen restoran Steak
Obonk cabang Hasibuan, Bekasi harus mengetahui karakteristik konsumennya
agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik untuk memberikan kepuasan
konsumen. Sebagai restoran yang sedang berkembang, restoran Steak Obonk
cabang Hasibuan, Bekasi belum mengetahui respon konsumen terhadap kinerja dari
restorannya. Hal ini penting dilakukan untuk dapat menyajikan kinerja restoran
yang menarik, sehingga konsumen dapat merasa nyaman berada dalam restoran
tersebut. Selain itu, untuk mengetahui kinerja pelayanan yang
perlu diperbaiki, sehingga dapat
meningkatkan kepuasan konsumen dan mempertahankan pelanggan yang telah diraih,
bahkan menarik konsumen lebih banyak lagi.
Berdasarkan hal yang telah
dikemukakan pada latar belakang, maka
rumusan masalah pada penelitian ini
adalah :
1. Bagaimanakah respon konsumen
terhadap tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan dari atribut-atribut
kinerja restoran Steak Obonk cabang Hasibuan, Bekasi ?
2. Bagaimana
Upaya Mempertahankan Pelanggan?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Menganalisis respon konsumen
terhadap tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan dari atribut-atribut
kinerja restoran Steak Obonk cabang Hasibuan, Bekasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kepuasan Konsumen dan Upaya
Mempertahankan Pelanggan
Menurut
Simamora (2004), sesudah terjadinya pembelian terhadap suatu produk, maka
konsumen akan mengalami kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen mendasarkan
harapannya kepada informasi yang mereka terima tentang produk. Jika konsumen
mendapatkan kenyataan yang ternyata berbeda dengan harapannya, maka merasa
tidak puas. Sebaliknya, jika produk tersebut memenuhi harapan, maka akan merasa
puas.
Menurut
Kotler (2002a), kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai
hasil perbandingan antara prestasi atas produk yang dirasakan dan diharapkan.
Sedangkan menurut Engel, dkk (1995), kepuasan adalah evaluasi pascakonsumsi
bahwa alternatif yang dipilih setidaknya memenuhi atau melebihi harapannya.
Sedangkan ketidakpuasan adalah hasil dari harapan yang dinyatakan secara
negatif. Untuk menilai tingkat kepuasan konsumen, Oliver dalam Engel,
dkk
(1995) membagi bentuk penilaian yang
berbeda, yaitu :
1. Pengakuan Positif
Pengakuan positif menggambarkan
prestasi yang telah dijalankan oleh perusahaan lebih baik dari apa yang
diharapkan oleh konsumen. Pengakuan positif dapat memberikan kepuasan kepada
konsumen.
2. Pengakuan Sederhana
Situasi ini menunjukkan bahwa
prestasi perusahaan sama dengan apa yang diharapkan oleh konsumen. Pengakuan
sederhana akan memberikan kepuasan kepada konsumen dan memungkinkan terjadinya
pembelian ulang.
3. Pengakuan Negatif
Pengakuan negatif menunjukkan bahwa
prestasi perusahaan lebih buruk dari apa yang diharapkan oleh konsumen. Hal ini
mengakibatkan ketidakpuasan konsumen terhadap restoran.
Menurut
Engel, dkk (1995), upaya mempertahankan pelanggan harus mendapat prioritas yang
lebih besar dibandingkan upaya mendapatkan pelanggan baru. Terdapat dua alasan,
pertama umumnya biaya yang dikeluarkan untuk mempertahankan pelanggan yang
sudah ada lebih murah daripada biaya untuk menarik pelanggan baru. Alasan
lainnya adalah kehilangan pelanggan dapat membahayakan pasar yang sudah stabil,
namun mengalami pertumbuhan lambat dan tidak nyata. Oleh karena itu, loyalitas
pelanggan berdasarkan kepuasan yang murni dan terus menerus merupakan salah
satu aset terbesar yang dapat diperoleh perusahaan.
Terdapat beberapa upaya
mempertahankan pelanggan menurut Engel, dkk (1995) :
1. Membangun harapan yang realistis
Kepuasan didasarkan pada suatu penilaian bahwa harapan sebelum pembelian terpenuhi.
Perusahaan sebaiknya menghindari tindakan melebih-lebihkan, karena konsumen
mungkin sangat percaya dengan apa yang dikatakan perusahaan dan menuntut
tanggung jawab dari perusahaan tersebut.
2. Memastikan mutu produk dan jasa
memenuhi harapan Suara pelayanan konsumen menjadi alat yang penting untuk
mengetahui apakah mutu produk atau jasa telah memenuhi harapan
konsumen.
3. Memberikan garansi yang realistis
Perusahaan hendaknya memberikan
jaminan yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Bila jaminan tersebut
tidak dapat dipertanggungjawabkan, maka konsumen akan merasa kecewa.
4. Memberikan informasi tentang
pemakaian produk
Perusahaan harus menyadari apakah
konsumen dapat menggunakan suatu produk dengan benar. Produk harus dirancang
dan dipromosikan sedemikian rupa, sehingga kinerja akan memadai dalam kondisi
benarbenar dialami di rumah.
5. Mengukuhkan loyalitas pelanggan
Salah satu cara untuk mengukuhkan
loyalitas pelanggan adalah dengan meyakinkan konsumen bahwa perusahaan sangat
membutuhkan konsumen dan ingin tetap menjalin hubungan baik dengan konsumen.
6. Menangani keluhan secara serius
dan bertindak dengan tanggung jawab
Perusahaan hendaknya menanggapi
setiap keluhan konsumen secara serius dan melaksanakan tindakan yang
bertanggung jawab untuk memulihkan kepercayaan konsumen.
Rekomendasi Alternatif Bauran
Pemasaran
Hasil analisis perilaku konsumen
berimplikasi terhadap strategi pemasaran. Strategi pemasaran yang dilakukan
perusahaan bertujuan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan
pelanggan sasaran (Kotler, 2002a). Strategi pemasaran berkaitan dengan tujuh unsur bauran
pemasaran yang terdiri dari product (produk), price (harga), promotion
(promosi), place (tempat), physical evidence (bukti fisik), participants
(orang) dan process design (desain proses).
1. Product (Produk)
Loyalitas konsumen terhadap suatu restoran dapat
tercipta karena mutu produk yang ditawarkan tidak mengecewakan baik, dari segi
rasa, aroma dan penampilan serta kehigienisannya. Restoran Steak Obonk
cabang Hasibuan, Bekasi memiliki menu yang terbagi menjadi
delapa
bagian, yaitu crispy, hot plate, barbeque, steak import,
snack, fruit juice, float and shake, serta beverage. Variasi jenis
menu yang tersedia menciptakan banyak pilihan makanan dan minuman yang
diinginkan
konsumen. Pihak Steak Obonk cabang Hasibuan, Bekasi
harus selalu meningkatkan mutu produk dan lebih memperhatikan variasi rasa
dengan melakukan diversifikasi produk dan menambah menu baru.
Kelengkapan menu yang tersedia merupakan salah satu faktor
yang menentukan loyalitas pelanggan. Jika menu-menu yang ditawarkan di restoran
tersebut lengkap, maka tidak diragukan lagi konsumen akan
tertarik untuk melakukan pembelian berulang dan sulit atau
enggan berpindah ke restoran lainnya. Ketersediaan bahan baku berguna untuk
mempertahankan kelengkapan menu yang ditawarkan dalam suatu
restoran. Caranya dengan mengontrol tingkat permintaan
konsumen terhadap suatu produk, sehingga pihak restoran Steak Obonk
cabang Hasibuan, Bekasi dapat mengantisipasi bila terjadi kenaikan permintaan
terhadap suatu produk tertentu dan segera mengambil
langkah-langkah untuk mengatasinya, misalnya dengan melakukan pemesanan kembali
bahan baku yang diperlukan, khususnya untuk menu makanan dan
minuman yang paling laku keras. Berdasarkan hasil pemetaan
dengan menggunakan diagram
Kartesius pada analisis IPA, mutu makanan dan minuman yang
ditawarkan berada pada kuadran II. Hal ini menunjukkan bahwa atribut mutu
makanan dan minuman memiliki tingkat kepentingan yang dianggap oleh
konsumen sangat penting dan kinerja dari atribut ini
dianggap baik. Meskipun atribut ini memiliki tingkat kepentingan yang tinggi,
tetapi bukan berarti atribut ini sudah memenuhi kepuasan konsumen, karena
atribut tersebut kinerjanya masih belum memenuhi harapan
pelanggan. Oleh karena itu, atribut ini harus dipertahankan oleh restoran Steak
Obonk cabang Hasibuan, Bekasi dalam pelayanannya kepada konsumen, sehingga
konsumen merasa tetap puas dan pada akhirnya loyal. Mutu makanan dan minuman
dapat dijaga dengan mempertahankan rasa yang khas dari bumbu yang digunakan,
serta tetap menjaga kehigienisan, terutama dari penampilan makanan dan minuman
yang bersih dan menjaga agar makanan dan minuman yang disajikan bebas dari
benda asing, serta menjaga peralatan makan yang terbebas dari bau sabun.
Variasi jenis dan ukuran makanan dan minuman berada pada
kuadran III. Hal ini menunjukkan bahwa atribut ini memiliki tingkat kepentingan
dan pelaksanaan yang dianggap rendah oleh konsumen. Peningkatan kinerja atribut
ini perlu diperhatikan oleh manajemen restoran Steak Obonk cabang
Hasibuan, Bekasi karena biasanya ketidakpuasan konsumen berawal dari atribut
yang berada pada kuadran ini. Oleh karena
itu, variasi makanan dan minuman yang disajikan harus tetap
dipertahankan keberadaannya, sehingga konsumen yang memiliki selera berbeda
tetap dapat menikmati hidangan yang disajikan oleh restoran
Steak Obonk
cabang Hasibuan, Bekasi.
2. Price (Harga)
Harga yang ditawarkan merupakan faktor yang relatif bagi
setiap konsumen. Konsumen menilai harga yang ditawarkan di restoran Steak
Obonk cabang Hasibuan, Bekasi sesuai dengan mutu makanan dan
minuman yang dimiliki restoran, yaitu harga relatif murah
dan cukup terjangkau dibandingkan dengan restoran steak lainnya. Harga
yang ditawarkan tersebut tidak mengurangi mutu dari makanan dan minuman
yang disajikan. Kinerja restoran Steak Obonk cabang
Hasibuan, Bekasi dalam menawarkan harga dinilai sudah cukup baik, sehingga
atribut ini terletak pada kuadran II (Pertahankan Prestasi). Namun, tidak menutup
kemungkinan untuk tetap mempertahankan kinerjanya, yaitu
restoran hendaknya dapat menetapkan harga yang lebih bersaing dengan
meluncurkan paket-paket tertentu agar dapat diperoleh harga lebih ekonomis.
Pemberian harga paket tersebut dilakukan pada saat acara tertentu, misalnya
paket ramadhan, paket valentine dan paket natal. Harga paket tersebut akan
menarik perhatian konsumen dan dapat menarik perhatian pelajar/mahasiswa karena
jumlah pelajar/mahasiswa yang datang cukup banyak (41%). Kebanyakan pelajar/mahasiswa
memiliki
pendapatan kurang dari Rp 500.000, sehingga tersedianya
harga paket tersebut akan menarik mintanya.
3. Promotion (Promosi)
Dimensi penggunaan iklan harus diperhatikan oleh pihak
restoran Steak Obonk cabang Hasibuan, Bekasi karena belum memenuhi
kepuasan pelanggan. Penggunaan iklan berada pada kuadran III dari hasil
analisis
kepentingan dan pelaksanaan, sehingga pihak perlu melakukan
peningkatan promosi melalui iklan. Peningkatan kinerja pada penggunaan iklan
dapat dilakukan, setelah perusahaan melakukan peningkatan kinerja
pada kuadran I dan II. Restoran Steak Obonk cabang
Hasibuan, Bekasi tergolong jarang melaksanakan iklan dan promosi. Sebagian
konsumen menyatakan tidak pernah melihat dan mendengar iklan restoran tersebut.
Hal ini dikarenakan penggunaan iklan tersebut hanya
dilakukan pada saat awal promosi. Konsumen hanya mengetahui keberadaan
restoran Steak Obonk cabang Hasibuan, Bekasi melalui informasi dari
mulut ke mulut.
Alternatif yang dapat ditempuh adalah dengan mengadakan promosi
secara terus menerus (continue) melalui brosur/pamflet yang berisi
informasi mengenai produk dan harga yang ditawarkan. Pamflet/brosur
dapat disebarkan di pusat-pusat perbelanjaan atau di kawasan
perumahan. Restoran Steak Obonk cabang Hasibuan, Bekasi juga dapat
memasang reklame di beberapa tempat strategis di Bekasi, tidak hanya billboard
saja yang terletak di depan restoran tersebut. Selain itu, promosi dapat
dilakukan melalui media lain seperti radio dan surat kabar, serta internet
sehingga tidak hanya dipasang pada yellow pages saja. Promosi juga dapat
dilaksanakan melalui hubungan masyarakat, diantaranya
menjadi sponsor dan publikasi perusahaan. Promosi yang dilakukan hendaknya
merupakan strategi untuk meningkatkan jumlah konsumen sasaran sekaligus
menambah konsumsi pelanggan yang telah loyal terhadap
restoran Steak Obonk cabang Hasibuan, Bekasi.
4. Place (Tempat)
Pemilihan lokasi yang tepat dan strategis akan menguntungkan
bagi sebuah usaha. Restoran Steak Obonk cabang Hasibuan, Bekasi terletak
pada lokasi yang stategis sehingga memudahkan konsumen untuk
menjangkau lokasi tersebut. Alternatif strategi tempat yang
perlu dilakukan adalah peningkatan kinerja atribut kebersihan dan kesejukan
ruangan. Kebersihan dan kesejukan ruangan pada restoran Steak Obonk
cabang Hasibuan, Bekasi dinilai kurang baik, karena beberapa
responden (16%) merasa kurang sejuk, sehingga dinilai kurang memberikan
kenyamanan bagi konsumennya dalam menikmati hidangan dan suasana di
dalam restoran. Untuk itu, pihak restoran Steak Obonk
cabang Hasibuan, Bekasi diharapkan dapat memberikan fasilitas tambahan berupa
penyejuk ruangan (AC) agar dapat membantu menambah kesejukan di dalam ruangan
restoran dan menambahkan penggunaan pengharum ruangan yang dipasang pada AC.
Kesejukan ruangan perlu ditingkatkan dengan cara memperkecil suhu pada AC,
sehingga udara yang berasal dari AC dapat terasa, tidak hanya udara yang
berasal dari jendela. Strategi tempat lain yang perlu dilakukan adalah
mempertahankan kinerja keamanan tempat parkir karena atribut tersebut penting
bagi responden dan pelaksanaannya dianggap baik (kuadran II). Petugas
parkir yang ada perlu dipertahankan kinerjanya untuk menjaga keamanan tempat
parkir.
5. Physical Evidence (Bukti Fisik)
Dekorasi ruangan harus memiliki keunikan tersendiri dan layout
yang tertata rapi. Dekorasi dan layout restoran Steak Obonk
cabang Hasibuan, Bekasi dinilai unik karena memiliki nilai historis dengan layout
tertata rapi. Restoran yang bersih akan membuat konsumen
merasa nyaman dalam menikmati makanan dan minuman yang disajikan. Karyawan
restoran harus lebih ditingkatkan kesadarannya tentang
kebersihan, sehingga kebersihan restoran akan selalu
terjaga. Kebersihan ruangan dapat dijaga dengan cara menjaga kebersihan meja,
yaitu membersihkan meja dengan lap yang diberi pengharum agar tidak ada lalat
yang menghampiri dan lantai selalu disapu, serta dipel
setiap hari agar ruangan tetap bersih.
Pihak restoran Steak Obonk cabang Hasibuan, Bekasi
perlu menjaga keberadaan toilet dan musholla yang ada di dalamnya. Perawatan
secara rutin perlu terus dilakukan agar kinerja atribut tersebut tetap baik.
Selain
melakukan perawatan terhadap toilet dan musholla, pihak
restoran perlu menjaga kebersihan toilet dan musholla. Kontrol terhadap kebersihan
perlu terus dilakukan secara rutin agar tidak kotor. Petugas harus
memeriksa dan membersihkan bagian yang kotor yang dapat
mengganggu kenyamanan. Pemeriksaan dilakukan secara berkala dalam beberapa
waktu setiap harinya. Pembersihan juga perlu dilakukan pada tempat sampah
dalam toilet dan wastafel.
6. Participants (Orang)
Kemampuan karyawan restoran Steak Obonk cabang
Hasibuan, Bekasi dalam memberikan pelayanan dapat ditingkatkan melalui
pelatihan tentang bagaimana cara service yang baik dan bagaimana
teknik-teknik
pelayanan terhadap konsumen yang baik. Restoran Steak Obonk
cabang Hasibuan, Bekasi perlu mempertahankan kinerja pengetahuan pramusaji atas
produk yang dijual. Penilaian kinerja atribut ini dinilai baik oleh responden
dan tingkat kepentingannya dinilai cukup tinggi. Kinerja atribut ini dapat
dipertahankan dengan cara pelatihan secara rutin yang dapat dilakukan oleh
pihak restoran Steak Obonk cabang Hasibuan, Bekasi sendiri. Pelatihan
tersebut memberikan informasi bagaimana melayani konsumen dengan baik pada saat
konsumen tidak mengetahui tentang produk yang ditawarkan oleh restoran,
sehingga pramusaji akan selalu mengetahui informasi, jika ada menu baru yang
akan dikeluarkan oleh pihak restoran. Selain itu, pimpinan perlu memotivasi karyawan
secara terus menerus sehingga kinerja tetap baik, dengan cara melakukan
pengarahann,
pelatihan dan pendekatan personal, seperti adanya acara family
gathering, serta pemilihan karyawan teladan.
7. Process Design (Proses Desain)
Kemudahan dalam menghubungi pimpinan restoran Steak Obonk
cabang Hasibuan, Bekasi merupakan salah satu bentuk pelayanan khusus bagi
konsumen yang menginginkan informasi dan menyampaikan keluhan
yang sifatnya lebih intern, spesifik dan khusus, dimana
hal-hal tersebut tidak didapatkan secara langsung melalui pramusaji yang
bertugas. Ada kalanya hal tersebut tidak berlaku selama masalah yang dihadapi
konsumen dapat diatasi dengan baik oleh para pramusaji.
Kemudahan dalam menghubungi pimpinan mengindikasikan kontribusi manajemen perusahaan
yang baik. Berdasarkan hasil analisis kuadran, kecepatan penyajian makanan dan
minuman sampai ke tangan konsumen perlu ditingkatkan kinerjanya.
Bagi konsumen, kecepatan penyajian makanan dan minuman
adalah h yang penting namun pelaksanaannya dirasakan kurang baik. Peningkatan
kinerja kecepatan penyajian makanan dan minuman dapat dilakukan
dengan menambah jumlah karyawan pada bagian dapur pada
hari-hari libur atau akhir pekan, yaitu pada saat jumlah konsumen sedang
banyak. Minimnya jumlah karyawan dan ketersediaan peralatan untuk memasak
pada bagian dapur menyebabkan penyajian makanan dan minuman
menjadi lambat. Selain itu, tanggapan terhadap keluhan juga perlu ditingkatkan
kinerjanya. Hal ini dinilai penting bagi responden namun
kinerjanya dirasa kurang baik.
Keluhan yang diberikan konsumen sebaiknya ditanggapi secara serius dan
ditindaklanjuti untuk segera diperbaiki kinerjanya agar kepuasan konsumen dapat
ditingkatkan.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil analisis karakteristik konsumen
restoran Steak Obonk cabang Hasibuan, Bekasi sebagian responden yang
diwawancarai berusia 14 - 22 tahun. Jumlah responden terbanyak berpendidikan
lulusan SMU dengan pekerjaan pelajar/mahasiswa dan sebagian lagi berpendidikan
lulusan sarjana dengan pekerjaan sebagai karyawan swasta. Responden umumnya
berstatus belum menikah dan memiliki pendapatan cukup merata, yaitu kurang dari
Rp 500.000, antara Rp 500.000 - Rp 1.499.999 dan antara Rp 1.500.000 - Rp 2.499.999.
2. Berdasarkan hasil IPA yang berkaitan dengan tingkat
kepentingan dan tingkat
pelaksanaan atribut adalah :
(a) Terdapat empat atribut yang berada pada kuadran I
(Prioritas Utama), yaitu atribut akses transportasi umum, layout dan
dekorasi ruangan, kebersihan dan kesejukan ruangan serta kebersihan toilet dan
musholla.
(b) Atribut yang berada pada kuadran II (Pertahankan
Prestasi) sebanyak enam atribut yaitu keamanan tempat parkir, mutu makanan dan
minuman, harga yang ditawarkan, pengetahuan pramusaji atas produk yang dijual,
jumlah pramusaji dan fasilitas pendukung (tersedianya toilet dan musholla).
(c) Atribut yang terdapat pada kuadran III (Prioritas
Rendah) sebanyak tujuh atribut yaitu kecepatan penyajian makanan dan minuman,
variasi jenis dan ukuran makanan dan minuman, alunan musik/suara, penggunaan
iklan/promosi, tanggapan terhadap keluhan, seragam dan
penampilan pramusaji, serta pemilihan warna dan pencahayaan ruangan.
(d) Atribut yang berapa pada kuadran
IV (Berlebihan) sebanyak tiga atribut yaitu kemudahan dalam menjangkau lokasi,
sarana parkir yang memadai serta sikap dan respon pramusaji. Berdasarkan hasil
survei kepuasan konsumen restoran Steak Obonk cabang Hasibuan, Bekasi
dapat diketahui bahwa nilai CSI 0,6745 berada pada rentang 0,66 - 0,80,
sehingga dapat dikatakan bahwa secara umum indeks kepuasan
3. Implikasi hasil penelitian terhadap bauran pemasaran 7P
yang dapat diterapkan oleh pihak restoran Steak Obonk cabang Hasibuan,
Bekasi adalah :
(a)
Kebersihan dan kesejukan ruangan perlu ditingkatkan kinerjanya dengan
memberikan fasilitas tambahan berupa AC dan memberikan pengharum ruangan yang
dipasang pada AC, serta memperkecil suhu pada AC, agar kesejukan ruangan
terasa.
(b)
Perawatan terhadap keberadaan dan kebersihan toilet, serta musholla perlu
terus dilakukan, selain terus menjaga kebersihan ruangan.
(c) Mempertahankan mutu makanan dan minuman, serta kehigienisan
makanan dan minuman.
(d)
Pelatihan, pengarahan dan memotivasi karyawan perlu dilakukan untuk menjaga
kinerja karyawan tetap baik.
(e)
Strategi harga yang dapat dilakukan adalah dengan meluncurkan harga paket,
sehingga akan menarik perhatian konsumen terutama pelajar/mahasiswa.
(f) Mempertahankan variasi jenis
makanan dan minuman yang tersedia.
(g) Untuk meningkatkan kecepatan penyajian
makanan dan minuman dapat
dilakukan dengan menambah jumlah
karyawan pada bagian dapur pada
saat hari libur maupun akhir pekan.
(h) Strategi promosi yang harus
terus dilakukan adalah menjaga hubungan
baik dengan konsumen, sehingga
promosi dari mulut ke mulut akan
berjalan dengan baik.
(i) Peningkatan kinerja penggunaan
iklan perlu diperhatikan untuk diperbaiki
kinerjanya.
SARAN
1. Pihak restoran Steak Obonk
cabang Hasibuan, Bekasi sebaiknya
memprioritaskan perbaikan kinerja
yang menjadi prioritas utama (atribut yang
berada pada kuadran I), yaitu
perbaikan dalam jangka pendek seperti layout
dan dekorasi ruangan, serta
kebersihan dan kesejukan ruangan dan perbaikan dalam jangka panjang seperti
akses transportasi umum. Prioritas selanjutnya
adalah mempertahankan kinerja
atribut-atribut yang dinilai memuaskan oleh
konsumen (atribut yang berada pada
kuadran II) dan meningkatkan kinerja
atribut ini sehingga tidak berpindah
ke kuadran I.
Atribut tersebut adalah keamanan
tempat parkir, mutu makanan dan minuman,
harga yang ditawarkan dan
pengetahuan pramusaji atas produk yang dijual.
Selain harus meningkatkan kinerja
pada atribut kuadran I, pihak manajemen
restoran juga harus menaruh
perhatian pada atribut-atribut yang terdapat di
kuadran III (variasi jenis dan
ukuran makanan dan minuman, kecepatan
penyajian makanan dan minuman,
pemilihan warna dan pencahayaan ruangan,
alunan musik/suara dan penggunaan
iklan/promosi) untuk ditingkatkan
kinerjanya agar bisa masuk pada
kuadran II, dimana pada kuadran ini prestasi
restoran Steak Obonk cabang
Hasibuan, Bekasi sangat baik dan perlu
dipertahankan. Namun, dalam
peningkatan kinerja atribut-atribut pada
kuadran III ini pihak restoran harus
mempertimbangkan efektifitas dan
efisiensi biaya, sehingga
benar-benar didapatkan kinerja yang optimal.
Mengingat responden menganggap
atribut ini tidak begitu penting bagi
mereka, sehingga yang perlu
ditingkatkan adalah yang benar-benar memberi
nilai tambah dengan biaya yang
minimal. Kemudian untuk atribut yang
terdapat pada kuadran IV, jika
dirasa memungkinkan restoran Steak Obonk
cabang Hasibuan, Bekasi dapat
mengurangi kinerjanya, untuk menghemat
biaya operasional.
2. Meluncurkan paket-paket tertentu,
seperti paket Ramadhan (adanya tambahan
menu pembuka puasa), paket Valentine
(adanya menu makanan dan minuman
yang identik dengan coklat) dan
paket Natal (adanya menu makanan dan
minuman yang bertemakan Natal, baik
nama dan hiasan pada makanan serta
minuman) sehingga konsumen tidak
merasa bosan dan dapat diperoleh dengan
harga yang lebih ekonomis untuk
paket-paket tersebut. mempertahankan variasi rasa khas Steak Obonk dan
menambah menu baru,
agar konsumen tidak merasa bosan.
4. Pihak restoran Steak Obonk
cabang Hasibuan, Bekasi sebaiknya meningkatkan promosinya khususnya dengan
menggunakan alat promosi lainnya berupa media elektronik yaitu radio dan
internet, serta melalui media luar ruangan seperti reklame, brosur dan pamflet.
Kegiatan promosi tersebut
dilakukan secara terus menerus.
5. Melakukan survei kepuasan
pelanggan secara kontinyu, baik dari pihak internal maupun eksternal restoran Steak
Obonk cabang Hasibuan, Bekasi untuk mengetahui dan memantau penilaian
konsumen terhadap kinerja dari restoran tersebut selama ini.
6. Melakukan perbaikan-perbaikan
terhadap atribut-atribut pelayanan yang mengalami penurunan mutu, yaitu
kebersihan dan kesejukan ruangan, kecepatan penyajian makanan dan minuman,
variasi jenis dan ukuran makanan dan minuman, alunan musik/suara, penggunaan
iklan/promosi dan
tanggapan terhadap keluhan.
7. Selain hal-hal diatas, dapat
dilakukan penelitian lanjutan mengenai topik penelitian yang lain, baik dari
pihak internal seperti bagaimana manajemen restoran mempertahankan mutu dan
kesediaan bahan baku maupun dari pihak eksternal seperti survei harga
dibandingkan dnegan restoran lainnya, kualitas
pelayanan yang ada dan pengaruh
hubungan antara respon konsumen dan kinerja dengan memakai alat analisis
korelasi Rank Spearman, yang pada akhirnya dapat tercipta kepuasan
konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar