Sabtu, 16 Maret 2013

cepatlah pulang


 Anisa Maryati
10210874
3ea13       

            Aku tersenyum saat memandang frame kayu dengan gambar genik dengannya. Menikmati semilir angin dengan merebahkan tubuh ke kasur. Melintas senyumnya yang tak pernah musnah dari bayang semu. Mengingat seminggu  lalu aku mengantarnya ke sebuah bandara Jakarta. Mengizinkannya pergi demi pendidikan di luar pulau.
Gemercik hujan yang membuat kedua telapak tangan kaku karena dinginnya. Ku balut tubuh dengan selimut, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa. Perlahan air mata jatuh, sebagai pembuktian aku merindunya.
Berharap dentingan waktu cepat berlalu, agar kami bisa bersama dan menikmati indahnya taman remaja di Jakarta. Cepatlah pulang Ibam, aku menunggu kepulanganmu di tanah Jawa ini, jangan biarkan hatimu terbagi, ingatlah aku yang merindumu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar